Dalam rangka meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia, khususnya mahasiswa di lingkungan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama RI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam menyelenggarakan Pelatihan Academic Writing Mahasiswa (PAWM) PTKI.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Hotel The Rinra Makassar mulai dari Rabu 23 Maret hingga Jum’at 25 Maret pekan lalu. Diikuti oleh 40 Mahasiswa dari 40 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia Timur, acara tersebut berlangsung dengan lancar seperti yang diungkapkan oleh salah satu Mahasiswa STAI Al Gazali Soppeng yang juga ikut berpartisipasi.
“Alhamdulillah kegiatannya lancar mulai dari hari pertama sampai akhir, narasumber yang hadir luar biasa hebat semua, termasuk rekan mahasiswa juga. Semuanya sangat ramah, bahkan saya sedikit malu ketika diajak berinteraksi oleh mereka karena kepribadian saya yang sangat introvert”. Ujar Mahasiswa PAI semester 6 itu ketika ditanya mengenai kesannya mengikuti pelatihan tersebut.
Tak heran, pelatihan yang berlangsung selama 3 hari 2 malam tersebut dibawakan langsung oleh narasumber yang berkualifikasi tinggi dalam bidangnya seperti Didin N. Hidayat, Ph.D, Prof. Ismail Suardi Wekke, Ph.D, Prof. Dr. Djuwairiyah Ahmad, M.Pd., M.Tesol, Rosita Tandos, M.Ag. MA., M.ComDev., Ph.D, dan Wahyuddin Halim, M.A., Ph.D.
Lantas ketika ditanya mengenai pengalaman menulis, Asmiyani dengan lantang menjawab bahwa ia belum pernah menulis karya ilmiah. “Ini pelatihan pertama yang saya ikuti, saya hanya tahu sedikit tentang penulisan karya ilmiah namun tidak pernah terlibat dalam kegiatan menulis sama sekali. Meskipun begitu, sebelum memasuk semester 6 kemarin saya sempat mengusulkan kepada Ketua Senat Mahasiswa, Kak Ismail M. Ridwan, saya ingin SEMA melaksanakan pelatihan karya tulis ilmiah, saya juga ingin ikut belajar bersama peserta pelatihan nantinya”. Ungkapnya dengan antusias mengenai rencana Program Kerja organisasi kampus yang ia ikuti.
Tak ayal kesempatan ini pun ia jadikan pijakan pertama untuk menyelami dunia penulisan karya tulis ilmiah. Meskipun sebelum menghadiri pelatihan tersebut ia sempat mengundurkan diri karena gejala penyakit tifus yang sudah ia idap selama 3 tahun terakhir. Namun hal tersebut tak lantas membuat kegigihannya surut, ia tetap kukuh dengan mengistirahatkan diri dari kegiatan perkuliahan selama 3 hari demi mewakili STAI Al Gazali Soppeng dalam mengikuti pelatihan tersebut.
“Halangannya lumayan banyak, mulai dari sakit, berusaha meyakinkan orang tua, hingga tante saya yang berpulang 2 hari sebelum keberangkatan saya ke Makassar. Tapi bagi saya ini semua hanya langkah awal, kedepannya akan ada lebih banyak lagi yang harus saya lalui”. Tuturnya mengungkapkan kesulitan yang jumpai demi mengikuti pelatihan tersebut.
Dan ketika ditanya mengenai rencana kedepannya setelah mengikuti kegiatan pelatihan, ia mengungkap sudah tidak sabar untuk membagikan ilmu dan pengalaman yang ia dapat dari Pelatihan Academic Writing Mahasiswa PTKI tersebut.
“Untuk saat ini, saya sedang merencanakan pelaksanaan pelatihan serupa sebagai program kerja SEMA STAI Al Gazali Soppeng tahun ini. Agaknya saya merasa pelatihan seperti ini bagus untuk dijadikan bekal bagi mahasiswa semester awal, bukan hanya semesrter akhir yang akan mempersiapkan skripsi. Maka saya berharap melalui kegiatan tersebut nantinya mahasiswa kampus kita juga antusias untuk menggali dunia penelitian ataupun karya tulis ilmiah, karena manfaatnya bukan main. Professor sekaligus narasumber selama kegiatan di Makassar itupun bagi saya ialah bukti bahwa kita juga bisa seperti mereka di masa yang akan datang melalui kegiatan menulis ini”. Imbuhnya menutup percakapan tersebut.
Beri Komentar